Mata Hati dan Cerita Cinta Serta puisi dan Syair cinta

Tak Cukup Hanya Cinta



Tak Cukup Hanya Cinta "Sendirian aja dhek Lia? Masnya mana?", sebuah pertanyaan tiba-tiba mengejutkan aku yang sedang mencari-cari sandal sepulang kajian tafsir Qur’an di Mesjid komplek perumahanku sore ini. Rupanya Mbak Artha tetangga satu blok yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Dia rajin datang ke majelis taklim di komplek ini bahkan beliaulah orang pertama yang aku kenal disini, Mbak Artha juga yang memperkenalkanku dengan majelis taklim khusus Ibu-ibu dikomplek ini. Hanya saja kesibukan kami masing-membuat kami jarang bertemu, hanya seminggu sekali saat ngaji seperti ini atau saat ada acara-acara di mesjid. Mungkin karena sama-sama perantau asal Jawa, kami jadi lebih cepat akrab.

"Kebetulan Mas Adi sedang dinas keluar kota mbak, Jadi Saya pergi sendiri", jawabku sambil memakai sandal yang baru saja kutemukan diantara tumpukan sandal-sendal yang lain. "Seneng ya dhek bisa datang ke pengajian bareng suami, kadang mbak kepingin banget ditemenin Mas Bimo menghadiri majelis-majelis taklim", raut muka Mbak Artha tampak sedikit berubah seperti orang yang kecewa. Dia mulai bersemangat bercerita, mungkin lebih tepatnya mengeluarkan uneg-uneg. Sebenarnya aku sedikit risih juga karena semua yang Mbak Artha ceritakan menyangkut kehidupan rumahtangganya bersama Mas Bimo. Tapi ndak papa aku dengerin aja, masak orang mau curhat kok dilarang, semoga saja aku bisa memetik pelajaran dari apa yang dituturkan Mbak Artha padaku. Aku dan Mas Adi kan menikah belum genap setahun, baru 10 bulan, jadi harus banyak belajar dari pengalaman pasangan lain yang sudah mengecap asam manis pernikahan termasuk Mbak Artha yang katanya sudah menikah dengan Mas Bimo hampir 6 tahun lamanya. "Tak Cukup Hanya Cinta"

"Dhek Lia, ndak buru-buru kan? Ndak keberatan kalo kita ngobrol-ngobrol dulu", tiba-tiba mbak Artha mengagetkanku. " Nggak papa mbak, kebetulan saya juga lagi free nih, lagian kan kita dah lama nggak ngobrol-ngobrol", jawabku sambil menuju salah satu bangku di halaman TPA yang masih satu komplek dengan Mesjid.
Dengan suara yang pelan namun tegas mbak Artha mulai bercerita. Tentang kehidupan rumah tangganya yang dilalui hampir 6 tahun bersama Mas Bimo yang smakin lama makin hambar dan kehilangan arah.

"Aku dan mas Bimo kenal sejak kuliah bahkan menjalani proses pacaran selama hampir 3 tahun sebelum memutuskan untuk menikah. Kami sama-sama berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja dalam hal agama", mbak Artha mulai bertutur. "Bahkan, boleh dibilang sangat longgar. Kami pun juga tidak termasuk mahasiswa yang agamis. Bahasa kerennya, kami adalah mahasiswa gaul, tapi cukup berprestasi. Walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin tidak meninggalkan sholat. Intinya ibadah-ibadah yang wajib pasti kami jalankan, ya mungkin sekedar gugur kewajiban saja. Mas Bimo orang yang sabar, pengertian, bisa ngemong dan yang penting dia begitu mencintaiku, Proses pacaran yang kami jalani mulai tidak sehat, banyak bisikan-bisikan syetan yang mengarah ke perbuatan zina. Nggak ada pilihan lain, aku dan mas Bimo harus segera menikah karena dorongan syahwat itu begitu besar. Berdasar inilah akhirnya aku menerima ajakan mas Bimo untuk menikah".
"Mbak nggak minta petunjuk Alloh melalui shalat istikharah?", tanyaku penasaran. "Itulah dhek, mungkin aku ini hamba yang sombong,untuk urusan besar seperti nikah ini aku sama sekali tidak melibatkan Alloh. Jadi kalo emang akhirnya menjadi seperti ini itu semua memang akibat perbuatanku sendiri"

"Pentingnya ilmu tentang pernikahan dan tujuan menikah menggapai sakinah dan mawaddah baru aku sadari setelah rajin mengikuti kajian-kajian guna meng upgrade diri. Sejujurnya aku akui, sama sekali tidak ada kreteria agama saat memilih mas Bimo dulu. Yang penting mas Bimo orang yang baik, udah mapan, sabar dan sangat mencintaiku. Soal agama, yang penting menjalankan sholat dan puasa itu sudah cukup. Toh nanti bisa dipelajari bersama-sama itu pikirku dulu. Lagian aku kan juga bukan akhwat dhek, aku Cuma wanita biasa, mana mungkin pasang target untuk mendapatkan ikhwan atau laki-laki yang pemahaman agamanya baik", papar mbak Artha sambil tersenyum getir.

Aku perbaiki posisi dudukku, aku pikir ini pengalaman yang menarik. Rasa penasaran dan sedikit nggak percaya karena Mbak Artha yang aku kenal sekarang adalah tipikal wanita sholehah, berhijab rapi, tutur kata lembut, tilawahnya bagus dan smangatnya luar biasa. Benar-benar jauh dari profil yang di ceritakan tadi. Ternyata benar kata pepatah, bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Mungkin bertolak dari minimnya pengetahuan agama, akhirnya mbak Artha berusaha keras untuk meng-up grade diri. Dan subahanalloh hasilnya sungguh menakjubkan. Mbak Artha mekar laksana bunga yang sedang tumbuh di musim semi, tapi siapa sangka ternyata indahnya bunga itu tak lain karena kotoran-kotoran hewan yang menjadi pupuk disepanjang kehidupannya.

Rupanya harapan mbak Artha untuk bisa menimba ilmu agama bersama-sama sang suami tinggal impian. Mas Bimo yang diharapkan bisa menjadi katalisator dan penyemangat ternyata hanya jalan ditempat. Hapalan Juz Amma nya belum bertambah, tilawah Al Qur'an-nya masih belum ada perbaikan masih belum lancar. Sementara kesibukannya sebagai Brand Manager di salah satu perusahaan Telco milik asing, makin menyita waktu dan perhatiannya. Masih syukur bisa mengahabiskan weekend bersama Mbak Artha dan Raihan anak semata wayang mereka, kadang weekend pun mas Bimo harus ke kantor atau meeting dan lain-lain. Tidak ada waktu untuk menghadiri majelis taklim, tadarus bersama bahkan sholat berjama’ah pun nyaris tidak pernah mereka lakukan.

Aku jadi teringat khutbah pernikahanku dengan Mas Adi, waktu itu sang ustad berkata "Rumah tangga yang didalamnnya ditegakkan sholat berjam’ah antara anggota keluarga serta sering dikumandangkan ayat-ayat Allloh akan didapati kedamaian dan ketenangan didalamnya"
"Dhek....", suara mbak Artha membuyarkan lamunanku. "Iya mbak, saya masih denger kok. Saya hanya berpikir ini semua bisa menjadi ladang amal buat mbak Artha", jawabku sigap supaya nggak terlihat kalau emang lagi ngelamun.

"Pada awalnya aku juga berpikir seperti itu dhek. Aku berharap Mas Bimo juga memiliki keinginan yang sama dengan ku untuk memperdalam pengetahuan kami terhadap Islam. Aku cukup gembira ketika mas Bimo menyambut ajakanku untuk sama-sama belajar. Namun dalam perjalanannya, smangat yang kami miliki berbeda. Mas Bimo seolah jalan ditempat. Sempat miris hati ini ketika suatu saat aku meminta beliau menjadi imam dalam sholat magrib. Bacaan suratnya masih yang itu-itu juga dan masih terbata-bata.Aku baru tau bahwa dia belum pernah khatam Qur’an. Harusnya kan suami itu imam dalam keluarga ya dhek?", mata mbak Artha mulai berkaca-kaca.

"Apa harapanku terlalu tinggi terhadap suamiku? Bukankah harusnya suami itu adalah Qowwam, pemimpin bagi istrinya. Lalu bagaimana jika sang pemimpin saja belum memiliki bekal yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin?", suara mbak Artha mulai bergetar.

"Terkadang aku ingin sekali tadarus bersama suami, tapi itu semua nggak mungkin terjadi selama suamiku tidak mau belajar lagi membaca Al-qur'an. Aku juga merindukan sholat berjama’ah dimana suami menjadi imannya sementara kami istri dan anak menjadi makmumnya. Apa keinginanku ini berlebihan dhek?", tampak bulir bening mulai mengalir dipipi mbak Artha.

"Berbagai cara sudah ku coba, supaya Mas Bimo bersemangat memperbaiki diri terutama dalam hal ibadah. Tentunya dengan sangat hati-hati supaya tidak menyinggung perasaannya dan supaya tidak berkesan menggurui. Aku mulai rajin mengikuti kajian-kajian keislaman, mencoba sekuat tenaga untuk sholat 5 waktu tepat pada waktunya dan tilawah qur’an setelah sholat subuh. Bahkan berusaha bangun malam menunaikan tahajud serta menjalankan sholat dhuha dipagi hari. Semuanya itu kulakukan, dengan harapan mas Bimo pun akan menirunya. Aku berharap sekali dia terpacu dan semangat, melihat istrinya bersemangat", papar mbak Artha dengan suara yang agak tinggi.

"Tapi sampai detik ini semuanya belum membuahkan hasil. Aku seperti orang yang berjalan sendirian. Tertatih, jatuh bangun berusaha menggapai cinta Alloh. Aku butuh orang yang bisa membimbingku menuju surga. Dan harusnya orang itu adalah Mas Bimo, suami ku"
Kurangkul pundaknya, sambil berbisik "sabar ya mbak, mudah-mudahan semuai harapanmu akan segera terwujud". Mbak Artha tampak agak tenang dan mulai melanjutkan ceritanya.

"Dari segi materi materi apa yang Mas Bimo berikan sudah lebih dari cukup, overall Mas Bimo suami yang baik dan bertanggung jawab. Bahtera rumah tangga kami belum pernah diterpa badai besar, semuanya berjalan lancar. Sampai disuatu saat mbak mulai menyadari sepertinya bahtera kami telah kehilangan arah dan tujuan. Kami hanya mengikuti arus kehidupan yang smakin lama smakin membawa kami kearah yang tidak jelas. Kami sibuk dengan aktifitas kami masing-masing. Kehangatan, kemesraan, ungkapan sayang yang dulu paling aku kagumi dari Mas Bimo sedikit demi sedikit terkikis di telan waktu dan kesibukannya. Dan yang lebih parahnya lagi, unsur religi sama sekali tak pernah di sentuh Mas Bimo sebagai kepala keluarga. Fungsi qowam sebagai pemimpin dalam menggapai cinta hakiki dari Sang Pemilik Cinta, terabaikan. Mungkin karena memang bekalnya yang kurang. Sunguh, harapan menggapai sakinah dan mawaddah serta rahmah semakin hari kian jauh dari pandangan. Rumah tangga kami bagai tanpa ruh dan kering", suara mbak Artha mulai bergetar kembali.

Aku jadi speachless nggak tau musti berkata apa lagi. Ternyata ketenangan rumah tangga mbak Artha, menyimpan suatu bara yang setiap saat bisa membakar hangus semuanya. Hanya karena satu hal, yaitu alpanya sentuhan spritual dalam berumahtangga. Atau mungkin juga adanya ketidaksamaan visi atau tujuan saat awal menikah dulu. Bukankan tujuan kita menikah adalah ibadah untuk menyempurnakan setengah agama. Idealnya, setelah menikah keimanan, ibadah kita makin meningkat. Karena ada suami yang akan menjadi murobbi atau mentor bagi istri, atau kalaupun sebaliknya jika istri yang lebih berilmu tidaklah masalah jika istri yang menjadi mentor bagi suami. Yang penting tujuan menyempurnakan dien guna menggapai sakinah dan mawaddah melalui cinta dan rahmah makin hari makin terwujud. Mungkin itulah sebabnya mengapa kreteria agama lebih diutamakan daripada fisik, harta dan keturunan.

Ternyata cinta saja tak cukup untuk bekal menikah, begitupun dengan harta. Pernikahan merupakan hubungan secara emosional yang harus ditumbuhkan dengan sangat hati-hati, penuh kepedulian dan saling mengisi.Bahkan puncak kenikmatan sebuah pernikahan bukanlah dicapai melalui penyatuan fisik saja melainkan melalui penyatuan emosional dan spiritual. Pernikahan adalah sarana pembelajaran yang terus menerus. Baik untuk mempelajari karakter pasangan ataupun untuk meng upgrade diri masing-masing.

"Dhek Lia....", Mbak Artha membuyarkan lamunanku. "Makasih ya dhek dah mau jadi kuping buat mbak", mbak Artha menggenggam tanganku sambil tersenyum. "Mbak yakin dhek Lia bisa dipercaya, do'akan supaya mbak diberikan jalan yang terbaik sama Alloh".
Aku pun tersenyum, "Insyaalloh mbak, makasih juga dah mau sharing masalah ini dengan saya. Banyak hikmah yang bisa saya dapat dari cerita mbak. Saya masih harus banyak belajar soal kehidupan berumah tangga mbak. Jazakillah".

Tak terasa hampir 2 jam kami ngobrol di teras TPA. Kumandang adzan dhuhur, mengakhiri obrolan kami. Sambil menuju tempat wudhu mesjid untuk sholat dhuhur berja'maah kusempatkam mengirim sms ke mas Adi. "Mas aku kangen, kangen sholat bareng, kangen tadarus bareng cepet pulang ya Mas. Uhibbukafillahi Ta'ala" ***  ( Tak Cukup Hanya Cinta ) Sumber >>>> http:// bundanaila.blogspot(dot)com/
Lanjut Membaca - Tak Cukup Hanya Cinta

About Mata Hati


sebuah karya anak bangsa dalam menularkan pikiran kedalam weblog yang berupa artikel, cerita pendek puisi serta syair - syair cinta yang terlantun dalam fana Mata hati seorang anak perantau yang lagi mencari jati diri  …
semoga hati kita dapat terus merasakan tetes cinta yang menyejukkan dari-Nya… ( dari Tuhan Kita ) 

Blog ini merupakan media berbagi cerita yang diambil dari berbagai sumber… hak cipta semua cerita dalam blog ini adalah milik penulis aslinya atau sesuai dengan yang tercantum pada sumber tulisan…Mohon maaf pabila ada salah kata dan persamaan cerita baik disengaja atau pun tidak ... ^_^
Lanjut Membaca - About Mata Hati

Marhaban Ya Ramadhan

MARHABAN YA RAMADHAN
Sebentar lAgi puasa datang
Mari kita sambut dengan marhaban ya marhaban
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah diraja segala bulan
Ketikan ini pengganti diri memohan maaf setulus hati
mari bersama menyambut bulan nan suci berharap dapat berkah diri
Hidup ini hanya sekali
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar miskin hihihi
bentar senang,bentar susah
bentar begini, bentar begitu
hahahaha, dan bentar lagi bulan puasa
met ramadhan…mohon maaf lahir bathin

Mata kekadang salah melihat
Mulut kekadang salah berucap
Hati kekadang salah menduga
Maafkan segala kekilafan yang pasti ada


MARHABAN YAA RAMADHANA
Bulan dimana nafas kita menjadi tasbih,
Tidur kita menjadi ibadah,
Amal kita diterima dan do’a kita di ijabah.
Lanjut Membaca - Marhaban Ya Ramadhan

Pasrahku Dalam Hati

kadang kita mesti berdiam tuk mencari makna hidup
kadang kita mesti melebur tuk mencari jawab
atas segala tanya yang menggumpal di benak kepala
kadang kita hanyut dalam sesak yang menyesak
kadang kita tenggelam dalam buyar gelombang
menekan hati sedemikian kuat
tuk sunggingkan senyum yang tak ingin lewat
mengaduk rasa yang menggelegak
menahannya agar tak meledak
ingin menuding namun telunjuk jari terasa kaku
ingin menyumpah namun lidah terasa kelu
semua tersimpan rapi dalam gumpalan resah
menghanyut dalam kumparan amarah
menggelombang rasa penat yang demikian pepat

namun ketika sereguk air nirwana mengaliri kerongkongan
basah sudah jiwa nan menggelora dalam ketundukan
padamkan kobaran yang menggila
dalam sujud panjang di sajadah lusuh yang setia menanti
( oleh : Syifa, Arti Persahabatan )
Lanjut Membaca - Pasrahku Dalam Hati

Kata kata Bijak dari Orang Terkenal di Dunia

Kata kata bijak yang mungkin akan berguna bagi kehidupan anda sekalian ... kata kata bijak yang mempunyai banyak makna dan arti yang bisa merubah pemikiran agar berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya kita dalam mejalani hidup yang penuh dengan godaan hawa nafsu

1. Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

2. Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick).

3. Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

4. Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

5. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)

6. Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)

7. Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur. (Richard Wheeler)

8. Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie).

9. Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)

10.Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. (Ruchert)

11.Yang baik bagi orang lain adalah selalu yang betul-betul membahagiakannya. (Aristoteles)

12.Semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)

13.Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu. (Petrus Claver)

14.Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)

15.Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)

16.Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)

17.Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)

18.Tuhan sering mengunjungi kita, tetapi kebanyakan kita sedang tidak ada di rumah. (Joseph Roux)

19.Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)

20.Seorang pria sudah setengah jatuh cinta kepada wanita yang mau mendengarkan omongannya dengan penuh perhatian. (Brenden Francis)

21.Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)

22.3x25 Watt ? 75 Watt
Sebuah bola lampu berukuran 75 watt kelihatan bersinar lebih terang dibandingkan dengan tiga buah bola lampu 25 Watt yang dinyalakan bersamaan.

23.Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)

24.Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)

25.Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)

26.Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)

27.Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)

28.Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)

29.Saya percaya kata managing berarti memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati. Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas. (Tommy Lasorda)

30 Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)

31.Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy)

32.Kita mengajarkan disiplin untuk giat, untuk bekerja, untuk kebaikan, bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau penurut. (Maria Montessori)

33.Tugas dan pendidikan ialah mengusahakan agar anak tidak mempunyai anggapan keliru bahwa kebaikan sama dengan bersikap loyo dan kejahatan sama dengan bersikap giat. (Maria Montessori)

34.Kemampuan menertibkan keinginan merupakan latar belakang dari watak. (John Locke 1632-1704)

35.Kebahagian dari setiap negara lebih bergantung pada watak penduduknya daripada bentuk pemerintahannya. (Thomas Chandler Haliburton 1796-1865)

36.Menyikat lantai dan mencuci pispot sama mulianya seperti menjadi presiden. (Richard M. Nixon)

37.Jangan pernah membanting pintu, siapa tau kita harus kembali. (Don Herold)

38.Diplomat ialah orang yang selalu ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur wanita itu. (Robert Frost)

39.Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin)

40.Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)

41.Selama hidup saya yang sudah 87 tahun ini, saya telah menyaksikan serentetan revolusi teknologi. Tetapi tidak satu pun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik atau kemampuan untuk berfikir. (Bernard M. Baruch)

42.Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)

43.Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)

44.Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenelle)

45.Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)

46.Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah hati. (Paul Valery)

47.Emansipasi merupakan seni untuk berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain. (Alex Winter)

48.Sebelum menikah saya mempunyai enam teori tentang bagaimana mendidik anak. Kini saya mempunyai enam anak dan tidak mempunyai teori. (John Wilmot, Earl of Rochester 1647-1680)

49.Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu. (Aldous Huxley)

50.Dari pesawat terbang yang saya cintai, saya melihat ilmu pengetahuan yang saya puja memusnahkan kebudayaan, padahal saya mengharapkan mereka dimanfaatkan untuk kebudayaan. (Charles A. Lindbergh, Jr.)

51.Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)

52.Alat penghemat kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada. (Joey Adams)

53.Seorang arkeolog merupakan suami yang terbaik yang bisa diperoleh wanita; makin tua si istri, makin besar minat suami terhadapnya. (Agatha Cristie)

54.Saya lebih suka lamunan untuk masa akan datang daripada sejarah masa lalu. (Thomas Jefferson 1743-1826)

55.Jangan memberi nasehat kalau tidak diminta. (Erasmus)

56.Manusia mudah dibohongi oleh orang yang dicintainya. (Molire)

57.Sebelum menulis, belajarlah berpikir dulu. (Boileau)

58.Orang yang berjiwa cukupan, merasa bisa menulis dengan hebat. Orang yang berjiwa besar merasa bisa menulis cukupan. (La Bruyère)

59.Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri. (La Fontaine)

60.Tidak ada yang selembut dan sekeras hati. (G.C. Lichtenberg)

61.Lebih baik mengerti sedikit daripada salah mengerti. (A. France)

62.Orang memerlukan dua tahun untuk berbicara, tetapi limapuluh tahun untuk belajar tutup mulut. (Ernest Hemingway)

63.Penulis buku jarang intelektual. Intelektual ialah mereka yan berbicara tentang buku yang ditulis orang lain. (Françoise Sagan)

64.Orang yang mencemarkan udara dengan pabriknya dan anak ghetto yang memecahkan kaca etalase toko menunjukkan hal yang sama. Mereka tidak peduli pada orang lain. (Dhaniel Patrick Moynihan)

65.Mereka yang bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan mereka yang mimpi di malam hari. (Edgar Allen Poe)

66.”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)

67.Saya tak hanya menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam. (Woodrow Wilson)

68.Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya. (Bob Gilbert)

69.Bila Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai. (Malcom S. Forbes)

70.Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya. (Douglas Jerrold)(dikutib : terselubung.com)
70, tujuh puluh kata kata bijak dari orang yang terkenal di dunia yang mungkin akan bermanfaat bila kita pandai memetik arti dari kata kata bijak diatas.
Lanjut Membaca - Kata kata Bijak dari Orang Terkenal di Dunia

Dua belas Kata "Jangan" yang Perlu kita Hindari

1. Jangan menunggu BAHAGIA baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.

2. Jangan menunggu KAYA baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.

3. Jangan menunggu terMOTIVASI baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.

4. Jangan menunggu diPEDULIkan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain, maka kamu akan dipedulikan.

5. Jangan menunggu orang MEMAHAMI kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

6. Jangan menunggu terINSPIRASI baru menulis tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.

7. Jangan menunggu PROYEK baru bekerja, tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu.

8. Jangan menunggu diCINTAI baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.

9. Jangan menunggu banyak UANG baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.

10. Jangan menunggu CONTOH baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.

11. Jangan menunggu SUKSES baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.

12. Jangan menunggu BISA baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa..

dan tentunya masih banyak kata "jangan"yg lainnya.
smg kita bisa belajar menghindarinya....
salam rindu utkmu sobat..
Dikutib dari arti persahabatan

Lanjut Membaca - Dua belas Kata "Jangan" yang Perlu kita Hindari

Teman

Teman adalah seorang yang biasa tempat kita berbincang. Baik mengenai sesuatu hal yang kita sukai atau pun tidak. Teman yang membuat kita ingin selalu dekat padanya. Karena mempunyai seorang teman atau lebih adalah sebuah kebutuhan.

Teman yang di mata kita merupakan orang yang mampu memahami maupun mengerti apa yang kita sukai. Mungkin juga pada teman tersebut ada sebuah nilai berkilau yang dipunyainya. Atau mungkin pula kita merasa punya pemahaman yang sama pada sebuah hal.

Teman merupakan tempat berbagi suka dan suka, adalah merupakan teman yang spesial. Yang biasa disebut dengan sahabat. Biasanya kita tidak akan segan untuk membagi dunia kita kepadanya, tentang apa yang menurut kita indah. Begitu pula saat mendung menerpa hati, maka sahabatlah tempat kita membuang semuanya.

Saat kita bicara teman maupun sahabat, maka yang terlintas di pikiran kita adalah yang baik-baik saja. Karena kita memang punya kecendrungan untuk berkomunikasi mendekatkan hati pada seseorang yang memang “baik”. Kadang bila kita menemukan “kekurangan” atau hal minus pada dirinya, kita akan membuat sebuah penarikan diri atau lebih parah lagi kita akan terikat dengan sebuah pikiran negatif tentang dirinya.

Rasulullah menganjurkan kita untuk memilih teman. Seperti hadits beliau: “Bila berteman dengan seorang pandai besi, maka kita akan ikut terbakar. Bila kita berteman dengan seorang penjual minyak wangi, maka kita pun akan tertular dengan keharumannya.”

Tentu saja hadists tersebut untuk mengingatkan kita. Agar kita berhati-hati untuk memilih teman. Karena memang ada teman yang boleh dijadikan sahabat dan ada juga tidak layak menjadi orang terdekat kita. Karena pada dasarnya seorang teman punya keistimewaan masing-masing. Teman kita hanyalah seorang manusia biasa, seperti kita juga. Yang penuh dengan kelebihan maupun kekurangan.

Bagaimana pun berkilaunya kebaikan seseorang, pastilah ada kekurangannya. Begitu pula bila kita balik lagi, bahwa tidak semua orang yang “jelek” hanya penuh kejelekan. Pasti ada hal plus yang dia punyai.

Semua yang diciptakan Allah SWT dimuka bumi ini pastilah ada hikmahnya. Bila kita menemukan “keindahan” akhlak seseorang, dan membuat kita nyaman dengannya maka apa yang dia punyai merupakan pelajaran bagi kita. Yaitu sebuah pelajaran agar kita bisa mengikutinya. Misalnya, saat saya datang ke sebuah tempat atau rumah, kemudian sang teman menyambut dengan ramah dan penuh kehangatan. Saya merasakan penerimaan penuh darinya. Maka bila seorang teman berkunjung ke rumah, maka saya akan berusaha meniru apa yang telah saya terima. Tentu dengan kemampuan saya.

Saat ada seorang teman, bila saya bercerita dan dia menanggapinya dengan “sangat baik” maka saya pun berusaha dapat melakukan hal tersebut. Begitu pula saat ada sebuah kata-kata yang menyejukkan hati, maka saya berusaha menyimpannya untuk saya bagi kepada orang lain. Tapi tidak semua yang baik dimata kita dapat kita lakukan. Karena pada dasarnya, kita harus tahu pula bahwa setiap yang baik dimata kita belum tentu sama pada pandangan orang lain.

Saat ada seorang teman yang diberi julukan “perhitungan”, maka saya pun sedikit terpengaruh. Otak pun mencatatnya “minus”. Atau saat ada orang yang terlihat “garang”, maka memori pun terpahat tentang orang tersebut. Ketemu seseorang yang terlihat sombong, membuat saya sedikit menarik diri.

Ternyata apa yang semuanya tidak mengenakkan perasaanku, ternyata itu pun punya hikmah. Saya bisa mengambil pelajaran bahwa apa yang dilakukannya padaku atau kepada orang lain, ternyata tidak memberi goresan kebaikan. Seperti bagaimana saya berusaha untuk me-input kebaikan orang maka saya pun ternyata harus pula berusaha menuliskan kekurangan orang lain sebagai bahan referensi untuk tidak melakukannya pula. Tapi itulah kekurangan kita, walau punya tekat yang baik, ternyata mengubah kebiasaan itu ternyata sangat sulit. Memang diperlukan kemauan sekuat karang, agar secara perlahan kita bisa mencapai sebuah kebaikan seperti yang kita inginkan.

Keburukan teman merupakan cermin kita untuk berprilaku. Begitu kita melihat keburukannya, maka pastilah ada nilai lebih yang mereka punyai. Saat saya menemui seorang yang terlihat judes, ternyata dia punya sifat tegas untuk sebuah kebaikan. Atau saat saya melihat orang yang terlihat sangat “menggenggam tanganya” ternyata punya tujuan mulia, yang tidak dikaorkannya.

Begitu pun saat seseorang yang terlihat “tanpa ekspresi” maka biasanya orang menilainya tak punya perhatian. Ternyata apa yang aku dapatkan? Dia ternyata seorang yang sangat berhati-hati dalam bersikap. Hingga terkesan kurang bergairah bila kita berjumpa dengannya. Atau saat saya dekat pada seseorang yang “sombong” ternyata dia bingung untuk bersikap pada seorang asing, yang menunjukkan PD nya sangat kurang. Ternyata yang tampak tidaklah sama dengan yang sebenarnya.

banyak pembelajaran yang bisa dipetik dari teman dan pergaulan.
Di kutib Dari arti persahabtan.
Lanjut Membaca - Teman