Terdiam tak bicara, dalam keheningan malam aku
Prasasti jiwaku bersaksi dan berbisik
Kegelapan bisa menyembunyikan Indahnya bunga bunga dari pandangan mata.
Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan dirinya dari jiwaku.
Wahai dunia para penyair yang bermahkotakan duri.
Aku terlahir dari dunia yang Hampa dan dalam ketersendirian
kuciptakan kekasih khayalan untuk pasangan jiwaku.
Mendengar suaranya yang sangat merdu. Ketika akan kututup Mata hati ini
masih kurasakan sentuhan lembut jemarinya di bibirku.
Lalu teringat ketika kami berada di taman, Duduk berdua di atas batu
Lalu teringat ketika kami berada di taman, Duduk berdua di atas batu
sambil menatap Indahnya pelangi. yang menyadarkanku akan merdunya
kicauan burung-burung sebelum mereka tidur di malam hari.
Dialah kekasih khayalku yang selalu setia menemaniku
Dialah kekasih khayalku yang selalu setia menemaniku
Prasasti jiwaku bersaksi dan berbisik
Kegelapan bisa menyembunyikan Indahnya bunga bunga dari pandangan mata.
Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan dirinya dari jiwaku.
Wahai dunia para penyair yang bermahkotakan duri.
Aku terlahir dari dunia yang Hampa dan dalam ketersendirian
kuciptakan kekasih khayalan untuk pasangan jiwaku.
Aku tertawa untuk diriku atas kemalangan jiwaku.
Apakah aku telah kehilangan wujud wujud kehidupan
Sehingga aku merasa lebih baik melihat dan mendengar dalam alam mimpi
Apakah aku telah kehilangan wujud wujud kehidupan
Sehingga aku merasa lebih baik melihat dan mendengar dalam alam mimpi
Di keheningan malam yang dingin, kulepaskan jiwaku agar bisa bernyanyi dan menari di awan
Kubiarkan pula jiwaku bermandikan seribu bintang.......Aku bermimipi........
Kubiarkan pula jiwaku bermandikan seribu bintang.......Aku bermimipi........
0 komentar:
Post a Comment